- Tanda
Titik ( . )
- Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan
kalimat tanya atau seruan.
Misalnya:
Di atas kue itu
ada enam batang lilin.
Aku tinggal di
Serang.
- Tanda titik digunakan pada akhir singkatan gelar,
jabatan, pangkat, dan singkatan yang sudah lazim.
Misalnya:
Dr. (Doktor) Prof. (Profesor)
dr. (Dokter) a.n. (atas nama)
Yth. (Yang
terhormat) dll. (dan lain-lain)
- Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf
dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Misalnya:
II. Hak dan
Kewajiban Guru
A. Depertemen
Dalam Negeri
1. Patokan Umum
- Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam,
menit, dan detik yang menunjukan waktu.
Misalnya:
Pukul
12.30 (pukul 12 lewat 30 menit)
Dia mampu
mencapai tempat ini dengan berlari dalam waktu 01.25.36 (satu jam dua puluh
lima menit tiga puluh enam detik)
- Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka ribuan,
jutaan, dan seterusnya yang
menyatakan jumlah.
Misalnya:
1.250 (seribu
dua ratus lima puluh)
Lomba itu
diikuti 125. 000 peserta dari seluruh Indonesia.
Apabila tidak
menunjukan jumlah maka tidak
menggunakan tanda titik, misalnya:
a)
Pada halaman 1025
dalam buku ini membahas tentang alinea.
b)
Beliau lahir pada tahun 1920 di Surabaya.
- Tanda titik digunakan di antara nama penulis, judul tulisan (yang tidak
diakhiri tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit dalam daftar
pustaka.
Misalnya:
Keraf, Gorys.
1994. Komposisi. Ende: Nusa Indah.
- Tanda Koma
( , )
- Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur perincian
atau pembilangan.
Misalnya:
Saya membeli
tas, pena, pensil, dan penggaris.
Cangkul, sabit,
golok, dan topi caping selalu dibawa pak Maman jika hendak pergi ke ladang.
- Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat
atau keterangan dengan induk kalimat jika mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Karena sibuk,
ia lupa akan janjinya.
Dengan
hati-hati, ia mengendap-endap ke benteng musuh.
- Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan
langsung dengan bagian lain dalam kalimat.
Misalnya:
”Saya kurang
enak badan,” kata Lina, ”mungkin karena kehujanan.”
Ririn berkata,
”Saya merasa senang kau datang ke sini.”
- Tanda koma digunakan di antara nama dan gelar yang
mengikutinya.
Misalnya:
Eka Novianti,
S.Pd.
Ibrohim Jabar
Noor, M.Pd.
C. Tanda
Petik/kutip
Tanda kutip biasanya dilambangkan
dengan ( ”....” ) atau ( ’....’ ) dan dipergunakan dalam hal-hal berikut.
1.
Tanda petik digunakan dalam teks percakapan yaitu pada
ucapan pelaku percakapan.
Misalnya:
Muksin : ”Bagaimana teman-teman, ada usulan
lain?”
H. Akin : ”Saya sependapat dengan usulan Pak
Andi tadi, gunakan
alat seadanya saja sambil menunggu bantuan dari pemerintah datang.”
2.
Tanda petik digunakan untuk mengapit ucapan langsung
dalam kalimat langsung.
Misalnya:
”Kamu harus
lebih rajin lagi baca buku Mir, supaya wawasanmu bertambah luas.” kata Pak
Subhan kepada Amir.
”Saya belum
siap,” kata Lia, ”tunggu sebentar!”
3. Tanda
petik digunakan untuk mengapit judul (buku, lagu, puisi, lukisan), karangan,
atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Misalnya:
Memi senang
sekali membaca buku ”Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata.
Lagu ”Baik-baik
Sayang” yang dinyanyikan grup band Wali memecahkan rekor Muri bahkan rekor
dunia karena menjadi lagu dengan pengguna RBT terbanyak.
4.
Tanda kutip tunggal ( ’....’ ) digunakan untuk mengapit
kutipan dalam kutipan sebuah kutipan.
Misalnya:
”Aku mendengar
bunyi ’bruk’ di ujung gang itu,” kata Firman.
”Ketika aku
pulang, anaku langsung memeluku dan berkata ’Ayah kemana saja ko baru pulang’
mataku kembali berair,” kata Hamdan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar