BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi saat ini, penggalian sumber daya manusia (SDM) sangat diperlukan agar dapat menghasilkan bibit – bibit pembangunan yang berkompeten dan berkualitas. Salah satu cara penggalian sumber daya manusia adalah melalui pendidikan. Tidak semua masyarakat Indonesia memperoleh pendidikan yang layak. Pemerintah sebagai motor penggerak pembangunan saat ini masih belum mampu merealisasikan pemerataan pendidikan. Pemerataan pendidikan adalah hak setiap warga negara, selain pemerataan pendidikan, kesehatan pun merupakan hak setiap warga negara karena hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Pembangunan nasional ini bukan hanya pembangunan secara fisik melainkan juga harus diikuti oleh pembangunan yang bersifat non fisik yang meliputi pembangunan dalam aspek ideologi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan. Aspek-aspek tersebut harus dibangun secara seimbang dan sinergis untuk menciptakan keharmonisan hidup
Untuk menyikapi hal tersebut, maka lembaga pendidikan berkewajiban menciptakan manusia – manusia yang berkualitas dan perguruan tinggi adalah salah satu media untuk menggalinya. Mahasiswa sebagai produk perguruan tinggi dan insan yang displin ilmu pengetahuan diharapkan dapat membangun diri sendiri, masyarakat dan lingkungan.
Sebagai insan berpengetahuan maka mahasiswa seharusnya ikut terlibat dalam melaksanakan dan mempersiapkan diri memecahkan permasalahan di masyarakat. Aktivitas mahasiswa dalam menunjang keberhasilan pembangunan menggunakan pendekatan secara professional dan secara integral. Pengabdian mahasiswa kepada masyarakat diharapkan dapat membantu dan meringankan beban masyarakat.
Pendidikan yang menunjang kesejahteraan masyarakat seharusnya menjadi prioritas utama pemerintah dalam membangun SDM yang akan bersaing di era globalisasi dewasa ini. Namun, masih banyaknya masyarakat yang belum menikmati pendidikan bahkan banyak yang buta aksara sepertinya akan menjadi kendala besar pemerintah dalam mencapai tujuan nasional, ditambah lagi dengan derasnya arus informasi yang tak terbendung.
Hal tersebut tentu mendorong eksistensi kita sebagai warga negara yang memiliki prinsip kerja sama dan gotong royong untuk turut serta mewujudkan pemerataan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan minimal di daerah kita sendiri yakni propinsi Banten. Kurangnya pemerataan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan hidup di Banten terlihat dari banyaknya penduduk yang berada di pedalaman kabupaten di Banten terutama di desa Buyut Mekar Kec. Maja Lebak - Banten belum mendapat layanan dan fasilitas pendidikan serta kesehatan yang memadai dari pemerintah setempat. Akibatnya banyak masyarakat yang tidak dapat melanjutkan sekolah bahkan putus sekolah dan kurang memperhatikan pentingnya kesehatan.
Kami civitas akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menganggap perlu adanya sosialisasi dan kerjasama antara mahasiswa, masyarakat serta para instansi yang terkait untuk membantu masyarakat yang masih tertinggal dalam hal kesehatan, ekonomi, dan pendidikan, melalui program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM). Oleh karena itu, kami selaku bagian dari civitas akademika yang juga merupakan bagian dari masyarakat, merasa memiliki tanggung jawab besar dalam mengembangkan potensi masyarakat pedesaan terutama dalam hal pendidikan.
Di sinilah peran mahasiswa sebagai fasilitator dalam membangun masyarakat pedesaan yang mandiri dan sejahtera. Namun, menyadari bahwa ini tidaklah mudah dan menuntut peran serta banyak pihak, maka kami mengajak siapapun yang peduli terhadap pembangunan bangsa untuk turut membantu memimalisir segala permasalahan yang telah disebutkan di atas. Semoga kegiatan ini dapat memberi arti dan manfaat besar terhadap masyarakat sekitar minimal dalam peningkatan mutu SDM di Banten.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Adapun maksud dari kegiatan KKM ini adalah untuk memajukan cara pandang mahasiswa ke arah yang lebih maju, interdispliner atau cross sectoral, mendewasakan cara berpikir mahasiswa dalam memecahkan suatu masalah dalam dunia nyata (masyarakat) serta membuat atau memacu sebagai seorang motivator dan problem solver.
b. Tujuan
Adapun tujuan dari KKM kontekstual 2009-2010, antara lain :
1. Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.
2. Perwujudan peran mahasiswa sebagai salah satu subyek dan penggerak pembangunan, khususnya pembangunan masyrakat pedesaan.
3. Membantu kegiatan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan di pedesaan.
4. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk berupaya meningkatkan kualitas kehidupannya.
5. Menumbuhkan motivasi masyarakat terhadap kegiatan dalam proses pembangunan.
Memberikan informasi terhadap keberadan Perguruan Tinggi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
6. Memberikan informasi terhadap keberadaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Tujuan yang ingin dicapai oleh kelompok ini adalah ingin memberikan sumbangsih kepada Desa Buyut Mekar baik berupa pikiran dan tenaga.
c. Landasan Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KKM Tematik Kontekstual Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten ini didasarkan pada :
1. Propenas tahun 2004 – 2009
2. Undang – undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi
4. SK Mendiknas No. 124/0/2004 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa
5. SK Reaktor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Nomor : 022/J.42/D2/IV/2003 tentang
Statuta Untirta
6. Surat Keputusan Reaktor Untirta Nomor 062/J42/C.3/SK/VII/2004 tentang Pelaksanaan
KKM Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
d. Status Kuliah Kerja Mahasiswa
Kuliah Kerja Mahasiswa Tematik Kontekstual adalah program KKM dengan tema – tema khusus sehingga seluruh kegiatan yang dilakukan diselaraskan dengan program pembangunan pemerintah daerah sesuai dengan tema yang diambil tersebut. Program Kuliah Kerja Mahasiswa Permberdayaan peran Masyarakat merupakan hasil analisis kebutuhan permasalahan pranata sosial budaya, ekonomi, lingkungan, hukum serta tata pemerintahan di masing – masing desa dengan menyelaraskan program dan rencana strategi pembangunan yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten lebak.
Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang dilaksanakan oleh Universitas Sultan Ageng Tirtayasa merupakan program intrakulikuler yang wajib diikuti oleh para mahasiswa jenjang strata satu (S1) yang telah menyelesaikan atau menempuh kewajiban belajarnya minimal 110 sks.
e. Lokasi dan Waktu Kegiatan
Berpegang pada prinsip bahwa Untirta adalah milik masyarakat maka pelaksanaan kegiatan KKM Tematik Kontekstual tahun akademik 2009/2010 memperhatikan pemerataan daerah dan lain – lain yang mendukung keberhasilan program serta usulan dari pemerintah daerah setempat sehingga untuk KKM tahun ini berlokasi di wilayah Kabupaten Lebak meliputi desa – desa yang berada di :
1. Kecamatan Warung Gunung
2. Kecamatan Cibadak
3. Kecamatan Rangkasbitung
4. Kecamatan Kalanganyar
5. Kecamatan Cikulur
6. Kecamatan Cileles
7. Kecamatan Cimarga
8. Kecamatan Maja
9. Kecamatan Sajira
10. Kecamatan Curugbitung
Kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa ini dilaksanakan pada semester genap dalam jangka waktu 30 hari sejak tanggal 26 Juli sampai dengan 25 Agustus, dengan tahapan sebagai berikut :
a. Tahap persiapan : 1 Minggu
b. Tahap pembekalan peserta : 1 Minggu
c. Tema kegiatan lapangan : 2 Minggu
d. Tahap evaluasi : 4 Hari
f. Sasaran KKM
Pencapaian target yang diharapkan dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa Tematik Kontekstual Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tahun Akademik 2009 – 2010, meliputi tema – tema sebagai berikut :
1. Program Tematik PBA, yaitu program percepatan pemberantasan buta aksara dengan sasaran
usia produktif (15 – 45 tahun) sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2006
2. Proram AMPL (Air Minum Penyehatan Lingkungan)
3. Program tematik POSYADA meliputi bidang.
- Kesehatan
- Pendidikan
- Kewirausahaan
- Pemberdayaan Lingkungan
4. Penyuluhan penyalahgunaan Narkotika
5. Penyuluhan pemberantasan koruopsi dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bersih.
6. Pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG)
Tema – tema program yang tercantum tersebut diatas, memberikan ruang untuk dijabarkan dalam bentuk program teknis lapangan dan dikembangkan sesuai dengan kapasitas dari para peserta KKM serta kondisi wilayah di masing-masing tempat peserta KKM.
C. LINGKUP LAPORAN
Dalam setiap pelaksanaan suatu program, pembuatan pelaporan adalah hal yang sangat penting. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pihak yang terkait dari kegiatan pelaksanaan KKM Tematik Kontekstual mengenai timbal balik yang sangat menguntungkan.
Ada tiga jenis laporan yang harus dibuat oleh mahasiswa peserta KKM Tematik Kontekstual , yaitu sebagai berikut :
1. Laporan harian yaitu laporan yang wajib dibuat oleh setiap mahasiswa tentang kegiatannya setiap hari yan dikoordinir oleh koordinator tingkat desa setelah ditandatangani oleh kepala desa setempat dan kemudian dilaporkan kepada dosen pembimbing seminggu sekali
2. Laporan mingguan yaitu laporan yang harus dibuat oleh setiap kelompok di desa kepada dosen pembimbing. Laporan tersebut menjadi tanggung jawab seluruh peserta KKM di desa yang bersangkutan, laporan ini cukup meyakinkan program rencana garis besar yang telah, sedang dan akan dilaksanakan.
3. Laporan akhir yaitu laporan tentang semua kegiatan mulai dari hari pertama terjun ke lokasi sampai hari terakhir pelaksanaan KKM. Laporan kelompok pedesaan, yaitu menjadi tanggung jawab setiap peserta KKM di suatu desa yang bersangkutan.
BAB II
GAMBARAN UMUM OBYEK KKM (DESA BUYUT MEKAR)
A. LATAR DAN KEADAAN GEGORAFIS
Kondisi Demografi
Desa Buyut Mekar dengan luas wilayah kurang lebih 392 Ha. Berdasarkan perincian tata guna tanah dapat dikethui sebagai berikut:
Perkampungan : 80 Ha
Persawahan : 66 Ha
Tegalan/ Ladang : 66 Ha
Perkebunan : 60 Ha
Lain-Lain : 120 Ha
Instruktur Jalan/Transportasi
1. Jalan Aspal : 6 Km
2. Jalan diperkeras/batu : 15 Km
3. Jalan Tanah : 10 Km
4. Jalan Kabupaten : -
Waktu dan Jarak Tempuh
NO Kota/Ibu kota Terdekat Jarak Tempuh Waktu Tempuh
1
2
3
4
5 Ibu kota kecamatan terdekat
Ibu kota kabupaten terdekat
Ibu kota provinsi terdekat
Pusat pengembangan wilayah terkecil
Ibu kota Jakarta 14 Km
35 Km
75 Km
7 Km
118 Km 25 Menit
40 Menit
2 Jam
15 menit
4 Jam
Catatan : Waktu tempuh disesuaikan dengan kondisi jalan dan kendaraan yang biasa digunakan masyarakat setempat.
Curah Hujan
Wilayah relatif datar dan bervariasi berbukit kecil dn berada pad ketinggian kurang lebih 21 M PDL, keadaan suhu rata-rata 20-30 derajat celcius dan curah hujan 2.240 MM pertahun
Keadaan alam desa Buyut Mekar pada umumnya masih terkesan asri. mungkin karena belum terdapat polusi udara dan masih banyaknya pepohonan sehingga membuat udara tersasa sejuk. Desa ini juga, dipenuhi dengan persawahan yang menghampar cukup luas, sehingga menjadikan desa ini sebagai daerah pertanian. Pengaruh dari keadaan alam yang masih terjaga menjadikan suhu alam yang segar dan menyejukkan serta keadaan tanah yang cukup subur. Namun karena kurangnya pemahaman tentang pertanian dan penyuluhan dari pemerintah manjadikan daerah pertanian yang cukup subur ini kurang terkelola oleh masyarakat secara optimal.
B. KEADAAN PENDUDUK
Penduduk desa Buyut Mekar terdiri dari berbagai macam budaya dan adat istiadat. kerukunan dalam masyarakat desa Buyut mekar sangat terlihat dan budaya gotong royong masih sangat kental dan terasa karena masyarakat desa ini masih homogen. misalnya dalam hari-hari besar keagamaan diperingati hamper serempak di seluruh desa ini membuktikan masih eratnya tali persaudaraan dan rasa kekeluargaan di desa ini. Di bidang ekonomi, perekonomian masyarakat desa Buyut Mekar cukup bervariasi antara lain; petani, buruh tani, pedagang, kuli bangunan, karyawan perusahaan swasta. namun sebagian besar mata pencarian masyarakat desa Buyut Mekar adalah petani dan buruh bangunan.
Secara administrasi desa Bunyut Mekar memiliki luas wilayah 392 Ha yang terbagi dalam 4 rukun warga (RW) dan 12 Rukun tetangga (RT) jumlah penduduk pada akhir 2009 sebanyak 2.254 jiwa terdiri 1.136 laki- laki dan 1.118 perempuan dengan jumlah kepala keluarga 431.
Jumlah penduduk desa bunyut mekar pada akhir bulan Agustus 2010 ini sebanyak 2.254 jiwa yang terdiri dari : 1.136 laki- laki dan 1.118 perempuan dengan jumlah kepala keluarga 431 yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani.
keadaan Penduduk Dalam Pendidikan
Pendidikan memiliki peranan yang sangat besar dan potensial dlam mempersiapkan dan mengubah tatanan kondisi pada aspek-aspek sumber daya manusia. Etika, Politik dan Hukum merupakan suatu kemustahilan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bila dalam masyarakat mengabaikan wacana pendidikan. Karena dengan pendidikanlah sumber daya manusia dapat ditingkatkan, demikian pula pengetahuan, pemahaman dan keinginan untuk menerapkan etika ditumbuhkembangkan, serta dengan pendidikan pula kesadaran dan keinginan untuk menegakan hukum dikembangkan. Oleh karena itu dengan sendirinya menuntut peranan besar di era pendidikan.
Melihat begitu pentingnya arti sebuah pendidikan, mayarakat Buyut Mekar pun mempunyai perhatian yang cukup besar terhadap pendidikan. Namun sangat disayangkan, semangat yang menggelora terkadang harus surut oleh keadaan pendidikan yang cukup memprihatinkan. Penyediaan sarana dan prasarana pendidikan di Desa ini sangat kurang, baik secara fisik maupun non fisik. Dimana minimnya jumlah tenaga pengajar, kurangnya buku-buku bacaan dan perlengkapan penunjang yang lainnya. Selain perekonomian masyarakat pun masih rendah yang menyebabkan masyarakat tidak dapat melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Di desa Buyut Mekar memiliki 1 (satu) Sekolah Dasar Negri yaitu SDN Mekarsari, 2 Madrasah Diniyah, 1 SMP yaitu SMPN 5 Satap Maja, dan pondok pesentren tradisional.
C. ADMINISTRASI DESA
karena Desa ini baru dimekarkan sekitar bulan Juni 2010 maka administrasi desa yang ada masih sangat terbatas karena Alat Tulis Kantor (ATK) belum lengkap dan balai desa pun belum ada dan masih menumpang, maka dari itu mahasiswa mencoba berkoordinasi dengan perangkat desa untuk melengkapi administrasi desa. Namun demikian perangkat desa sudah dibentuk dan lengkap meskipun belum berfungsi secara optimal.
Buku-buku administrasi desa yang sudah dimiliki oleh desa Buyut Mekar antara lain:
1. Buku Administrasi Umum
- Buku Agenda
- Buku Ekspedisi
- Buku Data tanah Desa
- Buku rencana Pembangunan
2. Buku Administrasi Desa
- Buku KTP
- Buku SKU
- Buku Penduduk
D. POTENSI DESA
wilayah Desa Buyut Mekar berpotensi sebagai areal pertanian dan perkebunan, terlihat dari sebagian besar masyarakatnya hidup dari bertani. Selain Padi, banyak pula tanaman yang lain diantaranya singkong dan perkebunan karet yang perlu terus dikembangkan. Wilayah desa Buyut Mekar yang luas wilayah kurang lebih 392 Ha dan 66 Ha Persawahan 66 Ha Tegalan/ Ladang 60 Ha Perkebunan dan tanah yan subur merupakan daerah partanian yang potensial untuk dikembangkan. Namun pola tanam dan pengelolan pertanian yang masih tradisional menyebabkan lambatnya pengembangan potensi tersebut.
Penduduk desa Buyut Mekar yang menganut agama Islam, sangat mendukung Visi Banten 2006 yang termuat dalam Rencana Strategis Provinsiu Banten yaitu “Iman dan Takwa landasan Pembangunan Menuju Banten Mandiri, Maju dan Sejahtera”. Dari visi tersebut secara tegas dinyatakan iman dan taqwa sebagai suatu landasan yang akan mengarahkan seluruh dinamika membangunan Provinsi Banten. banyaknya pondok pesantren di desa ini membuat budaya dan adat dari desa begitu terjaga. pondok pesantren tersebut dapat dikembangkan menjadi pondok pesantren yang modern dan menjadi potensi pendidikan yang dimiliki desa kedepannya.
E. MASALAH DAN KEBUTUHAN MASYARAKAT
Masalah yang dihadapi oleh masyarakat desa Buyut Mekar adalah sarana dan prasarana seperti jalan yang berhubungan langsung dengan aktivitas masyarakat terutama para petani yang ingin memasarkan hasil pertaniannya. Akses yang kurang baik merupakan kendala yang dihadapi oleh masyarakat desa buyut mekar, karena sebagian besar jalan yang ada di desa ini hanya berupa perkerasan dan masih banyak jalan yang belum mendapat perkerasan. Ini berpengruh terhadap perekonomian masyarakat karena sulitnya akses yang menghubungkan antar kampung dan antar desa.
Di sisi lain, karena desa ini desa baru yang merupakan pemekaran dari desa induk yaitu mekarsari, administrasi desa yang dimiliki belum lengkap dan data-data kependudukan masyaakat desa buyut mekar yang lama hampir seluruhnya ada di desa induk Mekarsari. Hal ini menghambat kinerja desa karena keterbatasan data yang dimiliki oleh desa. Ditambah lagi belum adanya blangko pembukuan dari kecamatan dan kurangnya pengalaman yang dimiliki oleh perangkat desa karena hampir seluruh perangkat desa adalah orang-orang baru. Pada umumnya sistem administrasi desa belum tertata dengan baik, banyak arsip-arsip yang tercecer bahkan data penduduk terbaru belum ada. Sarana dan prasarana kurang memadai dengan ATK seadanya.
Organisasi kepemudaan belum terbentuk dan kegiatan kepemudaan sangat kurang di mana kegiatan Kepemudaan Biasanya hanya untuk menghilangkan kejenuhan. sarana dan prasarana olah raga yang dimiliki tidak lengkap, yang dimiliki hanya lapangan volley dan itu pun masih kurang memadai.
Di bidang pertanian, sawah dan ladang di desa ini masih tadah hujan karena tidak adanya bendungan yang dapat mengairi sawah dan ladang maka pola tanam yang dilakukan masih tradisional.
Di bidang ekonomi tidak adanya modal kerja untuk memulai usaha dan kultur masyarakat yang masih mempunyai pemikiran bahwa penghasilan adalah berasal dari menjadi buruh. Dilihat letak strategis desa Buyut Mekar dengan perbatasan Kabupaten Tangerang dan Kabupaten bogor sehingga rutinitas mencari lahan pekerjaan cukup mudah, oleh karena itu hampir mayoritas para penduduk khusus nya para pemuda mencari pekerjaan diluar desa sebagai buruh di sektor Industri. kebanyakan ibu rumah tangga yang baru menikah banyak yang menjdai TKI di luar negeri.
BAB III
PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKM
PROGRAM KERJA MAHASISWA
A. PROGRAM KERJA KKM
DESA : BUYUT MEKAR
KECAMATAN : MAJA
KABUPATEN : LEBAK
WAKTU : 25 Juli – 25 Agustus 2010
No Bidang Yang Diamati Masalah Jenis Kegiatan Tujuan
1 Kependudukan Masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki KTP dan kartu keluarga Sensus Penduduk Untuk mengetahui jumlah penduduk yang ada di desa tersebut dan belum memiliki KTP serta jumlah keluarga yang belum memiliki kartu keluarga
2 Pendidikan Masih banyak usia produktif yang belum bisa membaca dan menulis dan kesulitan belajar yang dialami oleh anak – anak sekolah dasar PBA (Pemberantasan Buta Aksara) dan Bimbel serta taman baca untuk anak dan remaja. Untuk Membantu usia produktif agar dapat membaca dan menulis serta membantu anak-anak dalam mengatasi kesulitan belajar di sekolah.
3 Sarana dan Prasarana -Masjid sudah lama tidak direnovasi
-Masih kurang lengkapnya buku-buku administrasi desa.
-Gotong royong dalam membangun masjid
-Membantu melengkapi Administrasi desa. -Memperluas dan merenovasi bangunan masjid yang rusak dan lapuk.
-Membantu menggerakan pemerintahan desa terutama di bidang administrasi desa yang belum lengkap.
4 - Keagamaan
Pentingnya menerapkan ukuwah islamiah -Pengajian
-Ikhtifalan Pondok pesantren Sosialiasasi dan mempererat tali silahturahim antara mahasiswa dengan warga masyarakat.
-Meningkatkan pendidikan agama dan meningkatkan mental santri-santri di pesantren.
5 Bidang Hukum Kurangnya pemahaman masyarakat tentang fungsi dan pentinya sertifikat tanah Penyuluhan sertifikat tanah -Mengenalkan pentingnya kepemilikan akta tanah kepada masyarakat
-Mengenalkan mudahnya membuat akta tanah
-Mengenalkan keuntungan jika memiliki akta tanah dan kerugian jika tidak memiliki akta tanah.
6 Bidang Administrasi Desa Kurannya pemahaman perangkat desa dengan tugas, hak dan wewenanngnya. Penyuluhan Perangkat Desa
-Membantu perangkat desa agar lebih paham dengan tugasnya
-Membentuk pemerintahan desa yang baik dan transparan
-Memfungsikan perangkat desa secara maksimal.
7 Bidang pertanian -Kurangnya pemahaman para petani dalam pengendalian hama
-ketergantungan para petani terhadap pestisida un organik Penyuluhan pembuatan pestisida organik Membantu masyarakat desa terutama para petani dalam mengendalikan hama dengan bahan yang aman, murah dan mudah didapat dilingkungan sekitar.
Hari, Tanggal Waktu Kegiatan Tempat Keterangan
Senin,
26 Juli 2010 10.00-11.30
19.00-20.30 Apel penerimaan mahasiswa KKM oleh wakil bupati lebak.
Silaturahim dalam pengajian dan riungan nisfu sya’ban alun-alun kabupaten lebak.
Majlis ta’lim Kp. Kadaung Wk. gubernur
Seluruh camat kabupaten lebak dan para dosen pembimbing
Seluruh masyarakat Kp. Kadaung
Selasa,
27 Juli 2010 07.00-10.30
08.00-17.00 Gotong royong pembangunan Masjid
Survei untuk program pemberantasan buta aksara dan publikasi taman baca ke sekolah dasar.
Kp. Kadaung
Kp. Kadaung
Kp. Sukamaju
SDN 1 Mekarsari
SMPN 5 satap Maja Seluruh masyarakat Kp. Kadaung
Kelompok 70 pengurus sekolah,
Masyarakat
Rabu,
28 Juli 2010 08.00-11.00
08.00-15.00
13.00-15.00
15.00-16.30
20.00-20.30 Melanjutkan Survei untuk program pemberantasan buta aksara dan publikasi taman baca ke sekolah dasar.
Pembuatan lemari buku untuk taman baca
Mengajak anak untuk membaca di taman baca
Pengenalan bimbel kepada anak-anak
Pengajian rutin bapak-bapak Kp. Kadaung
Kp. Sukamaju
SDN 1 Mekarsari
SMPN 5 satap Maja
Sekretariat
Sekretariat
Madrasah diniyah
Majlis ta’lim Kp. Kadaung Kelompok 70 pengurus sekolah,
Masyarakat
Kelompok 70
Kelompok 70
Kelompok 70
Siswa-siswi madrasah diniah
Mahasiswa laki-laki dan masyarakat
Kamis,
29 Juli 2010 07.30-10.00
13.00-16.00
13.00-16.00
19.45-20.30 Pengajian rutin ibu-ibu
Mengelola taman baca
Silaturahim ke tokoh masyarakat
Pengajian Yasinan Majlis ta’lim Kp. Kadaung
Sekretariat
Kp. Kadaung
Kp. Buyut
Kp. Kadaung Mahasiswa perempuan
Kelompok 70
Mahasiswa laki-laki
Jumat,
30 Juli 2010 14.00-16.00
10.00-17.00
19.30-21.00
19.30-21.00 Bimbingan belajar
Taman Baca
Pemberantasan Buta Aksara (PBA)
Dekorasi Ikhtifalan Madrasah diniyah dan majlis ta’lim
Sekretariat
Majlis ta’lim
Kp. Neglasari
Sabtu,
31 Juli 2010 09.00-11.00
09.00-17.00
14.00-17.00
20.00-22.30 Penyebaran surat undangan untuk program penyuluhan sertifikat tanah
Pembuatan spanduk ikhtifalan
Membantu persiapan ikhtifalan
Acara Ikhtifalan Seluruh Desa
Serang
Kp. Neglasari
Kp. Neglasari Kelompok 70
Kelompok 70
Kelompok 70
Masyarakat kp Neglasari
Minggu,
01 Agustus
2010 08.30-11.30
08.30-11.00 Pengajian dan siraman rohani
Gotong royong pembangunan masjid Kp. Neglasari
Kp. Kadaung Kelompok 70
Masyarakat kp Neglasar
Mahasiswa dan masyarakat
Senin,
02 Agustus
2010 09.00-12.00
19.30-21.00 Dekorasi dan persiapan program penyuluhan sertifikat tanah
PBA Majlis Ta’lim
Majlis Ta’lim Kelompok 70
Kelompok 70
Selasa,
03 Agustus
2010 09.00-12.00
10.00-17.00
19.30-21.00 Kegiatan penyuluhan sertifikat tanah
Taman baca
PBA Kp. kadaung
sekretariat
Majlis Ta’lim Kelompok 70
Dan petugas dari BPN
Kelompok 70
Kelompok 70
Dan masyarakat
Rabu,
04 Agustus
2010 11.00-15.00
11.00-15.00
13.00-15.00
20.00-22.00 Rapat Korcam
Pengambilan sumbangan buku dari dians pendidikan kab. Lebak
Bimbel dan taman baca
Pengajian Kec. Maja
Kota Rangkas
Sekretariat
Majlis ta’lim Kelompok 70
Kelompok 70
Kelompok 70
Kelompok 70
masyarakat
Kamis,
05 Agustus
2010 14.00-16.00
16.00-17.00
20.00-22.00 Bimbel
Pertandingan Volley
Pengajian Madrasah diniyah dan majlis ta’lim
Lap. Volley
Rumah kades Kelompok 70
Masyarakat dan mahasiawa
Jumat,
06 Agustus
2010 09.00-12.00
14.00-16.00 Sensus penduduk dan penyebaran undangan program penyuluhan perangkat desa.
Bimbel Kp. kadaung
Majlis ta’lim Mahasiswa
Mahasiswa
Sabtu,
07 Agustus
2010 08.00-11.00
08.00-11.00
13.00-15.30
19.30-21.00 Sensus penduduk
Persiapan penyuluhan perangkat desa.
Program penyuluhan perangkat desa
evaluasi Kp. kadaung, neglasari, rejeg, buyut
Majlis Ta’lim
Majlis T’lim
sekretariat
Mahasiswa
Mahasiswa
Mahasiswa dan segenap perangkat desa
Mahasiswa
Minggu,
08 Agustus
2010 09.00-17.00
Sensus penduduk
Taman baca Seluruh desa Mahasiswa kelompok 70
Senin,
09 Agustus
2010 09.00-15.00
09.00-15.00
19.30-21.00 Sensus penduduk
Taman baca
Bimbel
PBA Seluruh desa
Sekretariat
Majlis ta’lim Mahasiswa kelompok 70
Kamis,
12 Agustus
2010 09.00-15.00
14.00-16.00
14.00-15.00
19.00-20.15 Sensus penduduk
Bimbel
Konfirmasi pemateri program penyuluhan pertanian
Tarawih Seluruh desa
Madrasah
Kec. Maja
Masjid Mahasiswa kelompok 70
Jumat,
13 Agustus
2010 09.00-15.00
14.00-16.00
19.00-20.15 Sensus penduduk
Bimbel
Tarawih Kp. ciemas, nehneur, sukamaju
Madrasah
Masjid Mahasiswa kelompok 70
Sabtu,
14 Agustus
2010 09.00-12.00
13.00-15.00
13.00-17.00 Pembuatan gapura untuk perayaan HUT RI
Penyebaran undangan untuk program pertanian
Sensus Mahasiswa kelompok 70
Mahasiswa kelompok 70
Minggu,
15 Agustus
2010 09.00-12.00
10.00-13.00 Pembuatan gapura untuk perayaan HUT RI
Penyebaran undangan dan persiapan pertanian
Mahasiswa kelompok 70
Senin,
16 Agustus
2010 09.00-10.00
14.00-16.00
Pemasangan Gapura
Program penyuluhan pestisida organik Jalan desa
Balai desa Mahasiswa kelompok 70
Selasa,
17 Agustus
2010 10.00-12.00
13.00-15.00
15.30-17.00 Koordinasi dengan RT dan pengurus sekolah
Publikasi lomba-lomba
Bimbel Sekolah dan Rt setempat
Ke seluruh RT di desa
sekretariat
Mahasiswa kelompok 70
Kepsek. SDN Mekarsari
Rabu,
18 Agustus
2010 10.00-15.00 Publikasi lomba-lomba
Ke seluruh RT di desa Mahasiswa kelompok 70
Kamis,
19 Agustus
2010 10.00-14.00
Pembelian hadiah dan dekorasi untuk lomba
Rangkas
dan SDN mekarsari 1 Mahasiswa kelompok 70
Jumat,
20 Agustus
2010 13.00-17.00 Lomba-lomba (Adzan, Pildacil, Cerdas-cermat, bleson) SDN mekarsari 1 Mahasiswa
Dan peserta lomba dari tiap RT
Sabtu,
21 Agustus
2010 10.00-16.00
16.00-17.00 Lanjutan
Lomba-lomba
Pengumuman pemenang dan pembagian hadiah lomba SDN mekarsari 1 Mahasiswa
Dan peserta lomba dari tiap RT
Minggu,
22 Agustus
2010 09.00-13.00
13.00-16.00
Persiapan lokakarya tingkat desa
Publikasi lokakarya tingkat desa Sekretariat
Ke seluruh Rt dan Rw serta masyarakat Kp. Kadaung Mahasiswa
Senin,
23 Agustus
2010 13.00-15.00
16.00-18.00 Persiapan lokakarya tingkat desa dan halal bihalal sekaligus acara perpisahan mahasiswa dengan warga.
Lokakarya dan buka bersama sekaligus acara perpisahan mahasiswa dengan warga. Majlis ta’lim
Majlis ta’lim Mahasiswa
Mahasiswa dan segenap tokoh masyarakat serta perangkat desa
24 Agustus
2010 09.00-13.00 Berbenah Sekretariat
Dan pulang Sekretariat dan Untirta Mahasiswa
Kel. 70
B. PELAKSANAAN PROGRAM
Tahap obervasi
Tahap observasi kami lakukan pada minggu pertama agenda KKM. Observasi ini dilakukan dengan melihat atau survey langsung ke lapangan atau lokasi KKM. Dalam melakukan observasi ini, anggota kelompok dibagi menjadi beberapa tim survey. Tim survey ini dibagi berdasarkan pembagian wilayah desa. Selain itu juga ada tim yang survey ke balai desa. setelah melakukan survey kami menyesuaikan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat dengan program yang akan kami laksanakan. program yang kami laksanakan antara lain.
Bidang Pendidikan
Dalam bidang pendidikan ada beberapa program kerja yang kami laksanakan diantaranya adalah:
o Bimbel
Sasaran dari kegiatan Bimbel ini adalah anak-anak setingkat pendidikan dasar warga desa Buyut Mekar. Dalam kegiatan tersebut, kami memberikan bimbingan belajar kepada anak-anak tentang 3 komponen skill dalam pendidikan yang harus dikuasai oleh masyarakat kita yaitu membaca, menulis, dan berhitung (CALISTUNG). Disamping 3 komponen skill tersebut, kami juga memberikan bahasa inggris dasar sebagai skill penunjang yang juga harus dimiliki masyarakat. selain itu tujuan dari program ini adalah membantu mengatasi kesulitan belajar anak-anak, membantu mengembangkan materi yang diberikan di sekolah, memberikan wawasan baru yang sekiranya belum diterima di sekolah. Program ini akan dilakukan 2 x dalam seminggu selama kegiatan KKM yaitu dari tanggal 27 Juli s/d 20 Agustus 2010.
o Pengadaan Taman Baca
Sasaran dari program ini adalah anak-anak setingkat pendidikan dasar dan remaja. dalam pengadaan taman baca ini kami menyediakan buku-buku bacaan yang menarik berupa buku hiburan seperti komik, cerita rakyat, cerita rosul dan novel remaja juga buku pelajaran. tujuan dari program ini Mengajak anak-anak dan remaja untuk membaca dan lebih dekat dengan buku, Menumbuhkan minat baca, Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya membaca. Meskipun dengan keterbatasan buku yang ada, karena buku yang terkumpul adalah hasil swadaya mahasiswa. program ini terus berjalan selama masa KKM dimulai dari tanggal 29 Juli 2010.
o Percepatan pemberantasan Buta Akasara (PBA)
Masih banyak usia produktif yang belum bisa membaca, menggerakan kami untuk melaksanakan program percepatan pemberantasan buta akasara (PBA) yang sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2006. sasaran dari program ini adalah masyarakat desa Buyut Mekar yang belum lancer membaca ataupun belum mengenal aksara sama sekali. program ini dilaksanakan 4 kali dalam seminggu yaitu dua kali untuk ibu-ibu dan dua kali untuk bapak-bapak. program ini mulai dilaksanakan dari tanggal 27 Juli s/d 20 Agustus 2010.
Bidang Hukum
Di bidang hukum ada satu program yang kami jalankan yaitu program penyuluhan sertifikat tanah. karena mayoritas penduduk desa Buyut Mekar tidak memiliki sertifikat tanah dan bukti hak milik yang kuat secara hukum terhadap tanah mereka dan hamper seluruh tanah di desa Buyut mekar adalah tanah adat maka kami melakukan penyuluhan tentang cara mudah membuat sertifikat tanah, memiliki bukti hokum yang kuat, fungsi penting sertifikat tanah. sasaran dari program ini adalah seluruh masyarakat desa buyut mekar, dengan tujuan Mengenalkan pentingnya kepemilikan akta tanah kepada masyarakat, Mengenalkan mudahnya membuat sertifikat tanah, Mengenalkan keuntungan jika memiliki sertifikat tanah dan kerugian jika tidak memiliki sertifikat tanah.
Bidang Administrasi Desa
Di bidang adminiatrasi desa kelompok KKM 70 melakukan penyuluhan mengenai struktur pemerintahan, fungsi, tugas dan wewenang perangkat desa juga memberikan penyuluhan tentang administrasi yang baik. selain itu, karena buku administrasi desa masih terbatas kami membantu melengkapi buku administrasi desa dengan cara membuat blangkonya dan aparat desa yang merapikannya. Program penyuluhan ini dilakukan pada minggu ke dua KKM yaitu tanggal 7 Agustus 2010.
Bidang Pertanian
Di bidang pertanian kami melakukan penyuluhan pembuatan pestisida organik karena melihat para petani yang kesulitan dalam mengendalikan hama dimasa produktif tanaman dan begitu tergantungnya para petani pada pestisida kimia. sasaran dari program ini adalah seluruh petani yang ada di desa Buyut Mekar. Tujuan dari program ini adalah membantu para petani dalam mengendalikan hama, membantu mengatasi ketergantungan para petani pada pestisida kimia, memberikan kesadaran kepada para petani tentang bahanyanya pestisida kimia, membantu mengurangi biaya produksi karena pestisida organic murah dan bahannya mudah didapat di lingkungan sekitar.
C. HASIL KEGIATAN
Hasil kegiatan dari berbagai program yang telah kam lakukan berupa tindak lanjut dan sangat sulit untuk mengukur tingkat keberhasilan program yang telah dijalankan karena sempitnya waktu pelaksanaan KKM dengan program yang cukup banyak. namun secara umum hasil dari program KKM yang kami lakukan adalah menitikberatkan pada bidang pendidikan dan pemberdayaan aparatur desa. Sebagian besar program kerja yang kami laksanakan berbentuk pembinaan dan penyuluhan, yang diharapkan masyarakat dapat memahami dan termotivasi untuk mengembangkan desanya dengan baik. berikut ini beberapa hasil kegiatan yang berhasil dilaksanakan olek kelompok 70 KKM 2010:
1. Bidang kepandudukan
Mendata kembali jumlah warga desa Buyut Mekar melalui sensus penduduk dan mendata warga yang belum mempunyai KTP dan kartu keluarga (KK) sekitar 80% warga Desa buyut mekar belum memilki KK dan yang memiliki pun masih KK desa lama yaitu Mekarsari sedangkan kepemilikan KTP Lebih rendah dari KK hanya sekita 15 % saja warga desa Buyut Mekar yang memiliki KTP.
2. Bidang pendidikan
Hasil dari program pendidikan yang telah dilaksanakan adalah siswa lebih berani dan mampu mengungkapkan pendapat di depan kelas dan minat untuk membaca lebih tinggi dengan adanya taman baca walaupun buku yang dibaca adalah buku yang bersifat hiburan seperti komik dan cerita-cerita rakyat. dalam program PBA masyarakat lebih tahu dan paham tentang fungsi membaca bagi kehidupan sehari-hari mereka.
3. Sarana dan prasarana
karena budaya dan keakraban masyarakat begitu tinggi maka mahasiswa tidak perlu lagi memfasilitasi untuk melakukan kerja bakti namun cukum membantu dan mendukung masyarakat dalam bergotong royong yang biasa dilakukan jika ada pembangunan di desa seperti pembangunan masjid dan perbaikan jalan.
4. Bidang keagamaan
Dalam bidang keagamaan kami merasakan secara langsung hubungan kekeluargaan yang terjalin dan karena masyarakat desa Buyut Mekar merupakan masyarakat yang kental budaya keislamannya kami pun memiliki kesempatan untuk belajar dan memperdalam ilmu agama.
5. Bidang hukum
Untuk menjaga hak milik tanah, warga desa Buyut Mekar lebih memperhatikan dan memelihara batas tanah dan penanda batas yang ada dan ini merupakan langkah awal untuk melakukan pembuatan sertifikat tanah masal memalui layanan LARASITA dari BPN Kab. Lebak.
6. Administrasi desa
Membantu mengarahkan perangat desa kedalam suatu pemerintahan yang baik dan transparan dan membantu melengkapi buku administrasi desa yang kurang lengkap.
7. Bidang pertanian
Memberikan pemahaman tentang cara mudah mengendalikan hama dengan penanganan yang tepat dan kelompok tani menindak lanjuti hasil penyuluhan dengan membuat pestisida organik dari bahan-bahan yang tersedia di lingkungan sekitar.
D. FAKTOR PENDORONG
Faktor-faktor yang mendukung keberhaslan Program Kerja diantaranya adalah :
o Kepercayaan antar anggota kelompok, kerjasam dan kesadaran yang tinggi akan sebuah amanah besar dari kerja KKM sehingga menjadikan kami sebagai sebuah “Team Work” yang cukup solid.
o Adanya pembagian tugas yang jelas dalam menjalankan setiap pelaksanaan program kerja, sehingga masalah-masalah yang kami hadapi selalu dapat terselesaikan dengan baik, dan semua anggota selalu ikut berpartisipasi dalam mensukseskan kegiatan KKM ini.
o Dukungan motivasi baik secara materi maupun spirit dari Dosen Pembimbing sangatlah besar, kedekatan dengan dosen pembimbing sangat terasa, sehingga selalu memunculkan semangat tersendiri di dalam kelompok.
o Dukungan pun tak terlepas datang dari perangkat desa Buyut Mekar, tokoh masyarakat, serta para pemuda, yang selalu ikut berpartisipasi mensukseskan kegiatan KKM.
o Dukungan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Badan Pertanahan Nasional Kab. lebak, Dinas Pertanian Kab. Lebak
E. FAKTOR PENGHAMBAT DAN UPAYA PENANGGULANGANNYA
Faktor Penghambat
Internal :
o Kesiapan peserta KKM belum maksimal, sehingga ketika terjun ke lokasi KKM masih sedikit kebingungan dalam berkoordinasi dan menjalankan program kerja
o Peserta KKM yang belum saling mengenal satu sama lain baik sifat dan karakter masing-masing, sehingga membutuhkan waktu beradaptasi untuk saling memahami antara satu dengan yang lainnya.
o Belum maksimalnya kesipan pihak penyelenggara KKM (LPPM Untirta) baik secara konsep maupun teknis, sehingga parameter keberhasilan dan tindak lanjutnya masih perlu diperjelas
Eksternal :
o Minimnya informasi yang didapat tentang kelurahan, khususnya informasi tentang Data Kependudukan.
o Masyarakat yang mengikuti penyuluhan yang tidak memenuhi target yang telah ditentukan apabila dipusatkan pada satu kampung.
o Adanya anggapan yng keliru dari sebagian masyarakat, bahwa KKM akan mendatangkan keuntungan secara materil.
o Jarak antar kampung yang cukup jauh sekitar 3 s/d 5 Km dan jalan yang terjal dan licin ketika hujan turun karena belum ada pengaspalan, bahkan sebagian masih belum mendpat perkerasan jalan.
Upaya Penanggulangannya
Dengan berbagai permasalahan yang terjadi baik dalam internal maupun eksternal. Kami mencoba semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan yang dimiliki mengupayakan agar kegiatan atau program KKM berjalan dengan lancar.
Permasalahan yang terjadi di internal kelompok diselesaikan dengan cara musyawarah dengan penuh nuansa kekeluargaan. Musyawarah ini dilakukan dalam evaluasi harian kelompok sebelum beristirahat, agar setiap permasalahan baik yang berhubungan dengan pembagian kerja, keuangan kelompok ataupun masalah pribadi yang lain bisa diselesaikan dengan baik.
Sedangkan permasalahan yang terjadi secara eksternal kami selesaikan dengan mengikuti adat dan kegiatan sehari-hari warga juga mengikuti setiap kegiatan keagamaan agar terciptanya keakraban dan kedekatan emosional dengan masyarakat. juga memberikan penjelasan kepada masyarakat serta para pemuda tentang tujuan KKM, meluruskan anggapan masyarakat bahwa KKM bukan suatu kegiatan memberikan keuntungan berupa materil, tetapi kami berusaha menyumbangkan pemikiran dan gagasan tentang upaya untuk pengembangan Desa Buyut Mekar .
F. POTENSI DESA YANG DAPAT DIKEMBANGKAN
Setiap desa pasti memiliki sumber daya yang dapat di kembangkan, potensi tersebut belum menghasilkan produksi yang maksimal. Maksudnya dari potensi yang ada perlu adanya pengembangan atau perhatian maksimal guna pemberdayaan desa agar lebuh maju lagi.
Potensi yang dapat dikembangkan di desa Buyut Mekar terdiri atas sumberdaya manusia dan sumberdaya alam. Sumberdaya manusia berkaitan dengan kompetensi dan keahlian seseorang dalam memberdayakan kemampuan atau skill yang dimiliki. Sumber daya alam berkaitan dengan potensi yang berasal dari hasil alam.
Penduduk yang agamis merupakan salah satu potensi yang layak dikembangkan untuk menciptakan kehidupan masyarakat religius. Peningkatan pemahaman keagamaan merupakan cara yang tepat untuk pengembangan potensi masyarakat islami. Hal ini akan sangat mendukung Visi Banten 2006 yang termuat dalam Rencana Strategis Provinsiu Banten yaitu “Iman dan Takwa landasan Pembangunan Menuju Banten Mandiri, Maju dan Sejahtera”. Dari visi tersebut secara tegas dinyatakan iman dan taqwa sebagai suatu landasan yang akan mengarahkan seuruh dinamika pembangunan di Provinsi Banten. Hal tersebut merupakan manifestasi dari kuatnya keinginan kita untuk menata kehidupan yang lebih baik secara duniawi dan ukhrowi. Iman dan taqwa merupakan suatu faktor penting guna terwujudnya kehidupan agamis yang merupakan salah satu faktor penting bagi keberhasilan pembangunan seutuhnya, secara materil maupun spiritual.
Oleh karena itu pembinaan sejak dini perlu ditingkatkan, hal ini untuk mencetak generasi muda yang berkualitas baik seara jasmani maupun rohani. Pembinaan terhadap para pemuda pun harus secara intensif dilakukan agar tidak terjdi pergaulan yang bebas akibat arus globalisasi. dari masyarakat yang agamis dan banyaknya pondok pesantren yang terdapat di Desa Buyut Mekar dapat dikembangkan sebagai kawasan pendidikan islam tau psantren modern yang dapat mengangkat perekonomian dan citra desa.
Sumber daya alam yang perlu dikembangkan adalah peningkatan kualitas pertanian dan perkebunan sebagai salah satu asset desa yang harus diberdayakan. Namun tidak adanya sarana pengairan sawah dalam arti irigasi yang mendukung menjadikan desa Buyut Mekar menjadi salah satu desa yang kemajuan pertaniannya terhambat dari berbagi segi, salah satunya dari sektor ekonomi. Terlepas dari semua itu, keadaan desa yang msih asri juga perlu terus dijaga kelestariannya agar tetap alami sebagai warisan anak cucu. Diperlukan dukungan dan kerja samadari berbagai pihak untuk dapat mengoptimalkan potensi-potensi alam yang ada di desa Buyut Mekar agar dapat menompang kesejahteraan dan kehidupan perekonomian masyarakat desa Buyut mekar ke depannya.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan secara langsung di lapangan, secara umum kami dapat menyimpulkan tentang kondisi kelurahan Buyut Mekar yaitu sebagai berikut :
Masyarakat Desa Buyut Mekar mencerminkan masyarakat yang islami, hal ini terlihat dari masih aktifnya kegiatan pengajian yang dilakukan hampir setiap hari secara bergantian di tiap kampungnya. Selain itu di Buyut Mekar banyak terdapat pesantren yang cukup terkenal.
Mata pencaharian penduduk sebagian besar adalah bertani, namun kegiatan bertani hanya mengandalkan air hujan, sehingga hasil pertanian yang didapat hanya untuk dukonsumsi sehari-hari dan tidak dijual ke luar sehingga bannyak juga yang menjadi TKI di luar negeri karena untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dilihat dari sistem administrasi desanya, sistem administrasi desa Buyut Mekar belum tertata dengan rapi. Hal ini terlihat dari gedung Balai desanya yang belum ada dan masih menumpang, bahkan balai desa bukanlah tempat yang tepat untuk digunakan sebagai tempat melakukan progam-program kelurahan dan musyawarah desa. Fasilitas perangkat-perangkat desa belum tersedia secara memadai, koordinasi antar aparat desa pun sangat kurang sehingga kegiatan desa selalu terhambat, hal ini disebabkan masih kurang pemahaman atau tidak mengetahuinya para pengurus akan tugas, tanggungjawab dan wewenang masing-masing, sehingga kinerja dari pengurus tersebut masih kurang. Hal ini pula yang menyebabkan arsip-arsip kelurahan mengenai data kependudukan tercecer bahkan data-data terbaru tidak ada.
` Kesadaran masyarakat Buyut Mekar akan sebuah arti pendidikan cukup tinggi, ini terlihat dari banyaknya pesantren yang ada hamper di setiap kampung ada satu samapai dua pesantren, namun hal ini tidak didukung dengan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dan memadai.
4.2. Saran
Dari hasil evaluasi pelaksanaan program Kuliah Kerja Mahasiswa di Desa Buyut Mekar, kami dari kelompok 70 mengajukan beberapa saran, yaitu sebagai berikut :
a. Saran Kepada Pemerintah Setempat
Melakukan pendekatan partisipatif dan pembinaan sebagai tindak lanjut dari hasil program KKM Untirta 2010
o Melakukan perencanaan strategis pembangunan wilayah di tiap-tiap kelurahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi yang dimiliki.
o Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kinerja aparatur desa dalam melayani masyarakat.
o Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih memadai, untuk menghasilkan sumber daya manusia yang bewrkualitas.
o Meningkatkan sarana dan prasarana kelurahan untuk mendukung kinerja para aparatur desa.
b. Saran Kepada Pihak LPPM Untirta
- Pihak LPPM Untirta dalam hal ini sebagai panitia dari kegiatan KKM, hendaknya menyiapkan konsep KKM secara matang, dimana bukan hanya konsep saat akan pelaksanaan KKM saja namun harus ada konsepan untuk follow up atau tindak lanjut dari hasil kegiatan KKM, hal ini bisa dilakukan dengan menjalin koordinasi dengan pemda setempat.
- Dalam hal pembekalan KKM sebaiknya dilakukan dengan serius, dimana pembekalan yang akan diberikan lebih berisi program KKM secara konseptual dan teknis serta informasi terkini tentang gambaran lokasi KKM, sehingga ketika peserta KKM diterjunkan ke lapangan sudah mempersiapkan segala sesuatunya.
- Pembagian kelompok, sebaiknya sudah diumumkan jauh-jauh hari, sehingga sebelum terjun ke lokasi peserta KKM sudah saling mengenal dan bisa saling beradaptasi antara yang satu dengan yang lainnya. Selain itu, kesiapan kelompok lebih matang.
- Penerbitan buku panduan KKM juga harus lebih awal ketika pertama pembagian kelompok, agar mahasiswa dapat membaca dan memahami betul apa itu KKM sebelum diterjunkan ke lapangan.
- Pengontrolan ke lokasi KKM harus lebih diintensifkan lagi, pungsi dari Korcam harus dimaksimalkan, sehingga tidak ada kesan terlantarkan. Serta koordinasi antara Korcam dengan setiap kelompok KKM juga harus diintensifkan, sehingga akan mempermudah mandapat informasi tentang perkembangan KKM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar